M. Rizal Maslan - detikNews
Jakarta - Presiden SBY dan TNI diminta tegas terhadap pelanggar wilayah kedaualatan RI. Jika perlu TNI melakukan tembak di tempat. Permintaan itu disampaikan sejumlah angota Komisi I DPR dalam raker dengan Menhan Juwono Sudarsono yang dihadiri Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto, KSAD Jenderal TNI Djoko Santoso, KSAL Laksamana TNI Slamet Soebiyanto, dan KSAU Marsekal TNI Herman Prayitno di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/3/2007). Para anggota DPR ini menilai dua negara tetangga, Malaysia dan Singapura, sudah jelas-jelas memasuki wilayah RI dan sudah berulang kali melakukan pelanggaran. "Akhir-akhir ini negara kroco seperti Malaysia dan Singapura sudah beberapa kali melanggar perbatasan, bahkan 3 sampai 5 kali sehari. Kita rekomendasikan kalau perlu tembak saja, atau tabrak saja untuk mengusir mereka," cetus Permadi dari FPDIP. Kedua negara ini, imbuh dia, sangat tahu betul tentang kondisi Indonesia, khususnya alutsista TNI sehingga mereka berani melanggar perbatasan. Kondisi ini diperparah sikap SBY yang juga tidak tegas terhadap pelanggar tersebut. Karenanya, Permadi meminta agar alutsista milik TNI segera dimodernisasi. Namun, kata Permadi, Indonesia masih memiliki keunggulan lain. Kelebihannya, tentara Indonesia bonek (bondo nekat). Sedangkan tentara Malaysia biar kaya tetapi takut mati. "Kalau ada apa-apa dengan tembak di tempat, jangan takut, masih ada 4 juta sukarelawan yang siap mati," tegas Permadi. Usai mendengar pernyataan Permati, Ali Muchtar Ngabalin tiba-tiba berteriak, "Allahu Akbar! Allahu Akbar!" Sikap Ali disambut gelak tawa anggota DPR, termasuk Menhan dan Panglima TNI yang terkekeh-kekeh. Hal senada disampaikan FX Sukarno dari FPD dan Andi Ghalib dari FPPP. Ghalib juga meminta perlunya ketegasan Menhan dan Panglima TNI menghadapi pelanggar tersebut. Sementara Yudi Krisnandi meminta Panglima TNI mencabut larangan tembak para pelanggar kepada anak buahnya. "Dan segera mengirimkan nota diplomatik," kata Yudi. Tentara Singapura dan Malaysia baru-baru ini mengudara di Pulau Nipah dan sekitar Ambalat. (umi/sss)
http://www.detiknews.com/read/2007/03/05/125501/749813/10/sby-tni-diminta-tegas-usir-negara-pelanggar-perbatasan