Jumat, 8 Mei 2009 | 20:24 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan sarana kereta api jalur Stasiun Tanjung Priok-Stasiun Jakarta Kota menelan biaya sebesar Rp 20 miliar. Dana tersebut digunakan untuk perbaikan jembatan, rel, dan pembuatan pagar.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Jusman Syafi'i Djamal, di sela jumpa pers, di Stasiun Kota, Jakarta, Jumat (8/5).
"Selama ini untuk membangun sarana kereta api menghabiskan dana Rp 20 miliar. Dana itu menggunakan dana anggaran 2009 ," kata Jusman.
Dana tersebut dialokasikan untuk upaya pengembangan jalur kereta api Tanjung Priok-Ancol-Kampung Bandan-Jakarta Kota. Sedianya, jalur KA tersebut akan dikembangkan menjadi konsep jalur wisata heritage. Selain melakukan sejumlah perbaikan dan pembuatan sarana kereta api, pemerintah juga akan melakukan relokasi penduduk di kawasan tersebut.
Asisten Pembangunan Pemda DKI Jakarta Sarwo Handayani mengatakan Pemda akan melakukan pendataan penduduk di sekitar jalur rel kereta api. "Bila tidak mempunyai KTP, maka akan dilakukan pemindahan ke daerah asal," tuturnya.
Disamping itu, Pemda juga akan melakukan pemberdayaan, melakukan pendekatan ekonomi, fisik, dan sosial.
"Pemda akan melakukan pendekatan bahwa lokasi di sekitar jalur kereta api itu berbahaya. Namun, setiap lokasi akan memakai pendekatan yang berbeda," ujarnya.
Di tempat yang sama, Menteri Negara Perumahan Rakyat Yusuf Asy'ari mengaku pemerintah belum menentukan waktu untuk melakukan relokasi. "Relokasi belum tahu karena sedang ditata semuanya. Kami juga sedang mengkolektif data KK," tuturnya.
http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...n.rp.20.miliar