Jumat, 8 Mei 2009 | 17:38 WIB
DEPOK, KOMPAS.com — Jajaran Direktorat Polda Metro Jaya berhasil mengungkap pabrik ekstasi terbesar di Indonesia pada tengah tahun 2009. Itu merupakan salah satu indikator, Indonesia saat ini bukan lagi sebagai daerah transit ekstasi dan pasar tetapi telah menjadi pusat produksi. Demikian dikatakan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Widodo AS.
"Serangkaian apa yang dilakukan Polri, kita perlu garis bawahi beberapa hal. Kejahatan narkoba di Indonesia tetap eksis dan ancaman nyata terhadap generasi muda bangsa. Indonesia dalam kejahatan narkoba, kalau dulu tempat transit dan pasar, kini justru jadi tempat produksi," ujar Menko Polhukam Widodo AS di hadapan wartawan dan warga saat meninjau pabrik ekstasi di Jalan Camar MD 9 Cimanggis, Depok, Jumat (8/5).
Hal ini, lanjutnya, juga terlihat dari serangkaian operasi yang dilakukan Polri sejak tahun 2006. Temuan ekstasi pada 2006 dilaporkan setidaknya ada 466.000 butir ekstasi. Pada 2007 ditemukan sedikitnya 1,195 juta butir. Sementara pada 2008, jumlah ekstasi yang disita naik menjadi lebih dari 1,291 juta butir ekstasi.
"Oleh karena itu, kita memposisikan narkoba sebagai musuh bersama yang harus ditangani bersama oleh seluruh komponen bangsa," tuturnya.
http://nasional.kompas.com/read/xml/...oduksi.Ekstasi