Cerita2 serem oleh Bubats

Malam hari aku pulang dari rumah pacarkui, tiba-tiba mobilku berhenti (karena lampu merah). Tiba-tiba aku terkaget oleh mahluk-mahluk kecil berkeliaran di sekitar mobilku (tukang ngamen). Mereka menempelkan wajahnya di kaca mobil sembari mengeluarkan suara-suara aneh. Ketika itu kusadari bahwa di sekitar situ tidak ada mobil lain (soalnya udah lampu hijau). Aku segera tancap gas dan pergi secepatnya dari tempat itu (karena nggak ada recehan).



Pada suatu malam ketika aku hendak tidur, tanpa sengaja aku melihat seseorang pada kaca itu. Seseorang berwajah menyeramkan dengan kulit berwarna putih dan bermata hijau. Hantu itu dikenal berasal dari Inggris bernama Ronan Keating.


Disamping rumahku, konon hidup seekor tikus raksasa yang senang memakan kucing. Tidak seorangpun pernah melihat tikus raksasa itu, selain dari bangkai-bangkai kucing yang berceceran di jalan. Pada suatu malam aku tanpa sengaja melihat seekor mahluk hitam sedang berjalan di depan rumahku. Ternyata dia adalah...Fajar ??? (webmaster Indokomik)


Ada seorang pria yang menderita kelainan jiwa akibat sebuah kecelakaan lalu-lintas. Akibat kecelakaan itu ia mengalami gangguan pada saraf otaknya, sehingga membuatnya menjadi seorang monster. Pria itu sangat menyukai pantat tikus raksasa. Bila penyakitnya kambuh, rambutnya berubah menjadi panjang dan mukanya berubah warna menjadi merah darah. Sampai sekarang orang itu belum memiliki pacar karena "kecil". Orang-orang yang berada di sekitarnya secara tidak sadar akan tersedot otaknya sehingga menjadi tolol.

Warga yang tinggal di dekat muara Sungai Gerongan, Sampang, Madura resah bila mendengar suara lenguhan sapi. Konon, itu pertanda akan munculnya Siluman Blorong yang meminta tumbal manusia.

Siluman Blorong digambarkan sebagai wanita cantik yang memakai mahkota di kepalanya. Tubuhnya berwujud ular dengan sisik yang menyilaukan. Kabarnya, Siluman Blorong adalah mantan anak buah Nyi Roro Kidul yang mbalelo sehingga diusir dari kerajaannya. Kini siluman itu tinggal di muara Sungai Gerongan.

Menurut penduduk yang tinggal di dekat muara sungai, kemunculan Siluman Blorong memberi pertanda buruk. Pasalnya, sehari setelah kemunculannya akan jatuh korban manusia, khususnya mereka yang tinggal di luar wilayah Sampang.

Sebelum Siluman Blorong muncul akan terdengar suara lenguhan sapi yang panjang kemudian disusul dengan pusaran di tengah muara. Dari pusaran itulah Siluman Blorong menampakkan diri. Sejumlah orang yang pernah melihat siluman itu mengatakan wajah Blorong amat cantik.

Cerita mengenai Siluman Blorong itu sudah menyebar luas sampai keluar daerah Sampang. Alhasil, banyak paranormal yang datang ke tempat ini untuk mengambil Blorong sebagai pembantu spiritualnya. Namun, upaya itu sampai saat ini belum membuahkan hasil.

Karena Blorong masih menghuni kawasan itu maka warga mengupayakan agar siluman tersebut jangan sampai marah dan meminta korban manusia. Maka setiap menjelang Suro warga melakukan ritual khusus di muara sungai itu.

Malam hari menjelang Suro warga melakukan tahlilan yang dilanjutkan dengan pagelaran tari. Pagi harinya mereka menyembelih sapi jantan dan kepalanya ditaruh ke dalam tampah (nampan yang terbuat dari bambu) lalu dihanyutkan ke tengah muara.




Jembatan Tegal Linggal di Amlapura, Karangasem, Bali terkenal angker. Konon, jembatan ini dijaga oleh manusia kelelawar yang terus mencari mangsa. Korban pun terus berjatuhan.

Menurut beberapa saksi, makhluk gaib itu muncul pada malam hari. Wujudnya amat menakutkan. Konon berupa potongan kepala manusia dengan kuping yang lebar dan panjang. Telinga yang lebih mirip dengan sayap itu dijadikan alat untuk terbang.

Wayan, pengendara motor yang melintas di jembatan itu mengaku pernah melihat manusia kelelawar ini. Suatu malam ketika akan memasuki jembatan itu dia melihat cahaya sebesar kelapa turun dari langit. Semula ia menduga bintang yang jatuh dari awan.

Namun cahaya itu makin mendekati dirinya lalu berputar-putar di atasnya. Suatu kali turun ke bawah dan akan menyamabar kepalanya. Secara reflek Wayan membungkukkan badan untuk menghindar. Setelah itu cahaya itu menjauh di depannya.

Kemudian secara tiba-tiba datang ke hadapannya. Wayan melihat dengan jelas bahwa cahaya itu berbentuk potongan kepala manusia dengan telinga yang panjang dan lebar, mirip dengan kelelawar. Mulutnya menganga sehingga taringnya yang tajam makin terlihat lebih jelas. "Dia seperti mau menikam saya," ujarnya.

Kontan saja Wayan berteriak sekuat tenaga sehingga mengumpulkan warga setempat yang sedang melihat televisi di rumahnya masing-masing. Kabarnya, bukan hanya Wayan yang mengalami kejadian menegangkan itu. Sampai kini, kabarnya, manusia kelelawar masih berkeliaran di atas Jembatan Tegal Linggah untuk mencari korban......




Penjual gulai kambing keliling di daerah Tanjunganom, Nganjuk, Jawa Timur sangat misterius. Dia lebih senang berdagang di tempat-tempat yang angker. Karena murah dan enak, pembeli pun terus berdatangan. Mengapa kepala pedagang itu bisa berpindah ke kuali tempat gulai?

Belum lama ini warga Tanjung anom gembira. Pasalnya, ada penjual gulai kambing keliling yang menawarkan dagangan dengan harga yang murah. Padahal, rasa gulai itu tak kalah dibanding sajian dari restoran terkenal yang ada di kota tersebut.

Alhasil, dalam waktu singkat pedagang itu berhasil mendapatkan pelanggan yang cukup banyak. Apalagi, dia memberikan kebebasan kepada langganan untuk berhutang terlebih dulu. Enak, murah dan boleh berhutang. Itulah yang menjadi moto pedagang misterius itu.

Pedagang misterius itu diperkirakan berusia sekitar 50 tahun. Tubuhnya kurus dan berkumis tipis. Agak pendiam dan murah senyum. Tapi, bila matanya ditatap berlama-lama, ia memilih menundukkan wajahnya. Keanehan lain, dia lebih suka berdagang di tempat yang gelap dan angker, seperti di dekat kuburan Pujon.

Namun, penjual gulai kambing itu tiba-tiba menghilang setelah 'berurusan' dengan salah seorang pemuda desa yang terkenal badung. Malam itu, Bambang, sebut saja begitu, merasa lapar setelah melihat layar tancap. Meski tak punya uang dia mendatangi pedagang gulai itu.

Setelah menghabiskan dua mangkok gulai, Bambang ngeloyor pergi. Ketika ditagih pembayaran, Bambang hanya cengar-cengir saja. Padahal, hutang Bambang sudah menumpuk dan dikategorikan sebagai debitur bandel dan tidak kooperatif lagi.

Rupanya pedagang itu marah. Dengan kalimat yang lembut dia menawarkan pada Bambang kepala kambing. Bambang merasa senang dan segera mendekati pedagang itu. Pedagang itu mengaduk-aduk kuali tanah untuk memberikan kepala kambing. Tapi apa yang dilihat Bambang?

Dia melihat kepala manusia sedang berputar-putar dalam kuali. Senyumnya terus mengembang pada Bambang. Dan ketika Bambang menoleh pada sang pedagang ternyata pedagang itu tak berkepala lagi. Bambang lari terbirit-birit. Sejak itu pedagang misterius itu tak lagi keliling di daerah Tanjunganom.