Mata Perawat Dicongkel Kamis 13 Desember 2007, Jam: 13:53:00 KUNINGAN itu mengaku mendapat bisikan gaib saat mendaki Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat, seorang pemuda melakukan perbuatan sadis.Ia mencongkel mata teman wanitanya saat menuruni gunung tersebut.
Saat ini korban, Dila, 22, seorang perawat yang punya hobi naik gunung itu dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, dengan kondisi tak memiliki bola mata yang sampai kemarin masih dicari di kaki Gunung Ciremai. Sementara pelaku, Pahru, 24, diamankan di Polsek Menteng. Ia digelandang ke kantor polisi ketika berusaha menjenguk korban di rumah sakit.
Menurut informasi yang diperoleh, korban mendaki gunung Sabtu (8/12) pagi bersama 10 rekannya termasuk tersangka yang berprofesi sebagai pedagang gorengan.
Sampai di puncak, malam. Pada pagi harinya seluruh rombongan, kecuali tersangka, adalah karyawan sebuah rumah sakit di Jakpus ini turun gunung.
Rombongan pertama terdiri dari 6 orang. Korban baru menyusul turun pada siang harinya bersama empat rekan lainnya. Di tengah perjalanan menuruni gunung, beberapa kali korban mengalami kelelahan sehingga harus dibantu oleh tersangka.
"Setiap Dila lelah saya selalu mijitin kakinya," kata tersangka kepada Pos Kota.
Namun yang membuat kesal tersangka, tiga temannya seperti tidak senang setiap ia membantu korban. Tak senang, bagai dirasuki siluman harimau, tersangka ngamuk dan menyerang 3 rekannya. Keempat pria ini kemudian terlibat perkelahian. Meskipun badannya kecil, tersangka ternyata mampu memenangkan perkelahian itu.
DAPAT BISIKAN
Setelah lawannya kabur, tersangka tinggal berduaan dengan Dila. Saat itulah Pahru mengaku melihat di mata Dila banyak setan. Dengan alasan ingin mengusir setan di mata korban, Pahru mencekik Dila dan membenturkan kepalanya ke batu.
Bahkan tidak cukup sampai di situ, tersangka mengatakan mendapatkan lagi bisikan gaib yang menyuruhnya mencongkel dua biji mata gadis asal Padang itu. Dengan kedua tangannya, Pahru secara sadis mencongkel bola mata korban.
Teriakan kesakitan Dila seolah tak dihiraukan lagi karena tersangka sudah seperti orang kerasukan. Bahkan yang lebih sadis, usai mencongkel, kedua bola mata korban sempat digenggam dan diamatinya sebelum dibuang ke jurang. Setelah itu korban ditelanjangi oleh pelaku.
"Anehnya, saya melihat mata itu tak mengeluarkan darah. Saya seperti orang kesurupan dan tak sadar melakukannya, -" kata Pahru saat ditemui Pos Kota, di Polsek Menteng, tadi malam.
Usai menyiksa korban, pelaku kembali memperoleh bisikan. Ia lagi-lagi diperintah oleh suara gaib untuk terjun ke jurang. Perintah itu dilaksanakan, namun pemuda asal Tasikmalaya, Jabar ini hanya pingsan dan mengalami cedera memar. Ia baru sadar Senin (10/12) pagi dan kembali bergabung dengan rombongan.
Ketika ditanya temen- temannya mengenai keberadaan korban,Pahru menjawab tidak tahu. Akhirnya dilakukan lah pencarian terhadap korban dan baru diketemukan siang harinya dalam keadaan mengenaskan. Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat sebelum dirawat di RSPAD Gatot Subroto.
JENGUK KORBAN
Dua hari kemudian, Rabu (12/12) siang, tanpa diduga tersangka datang bersama keluarganya menjenguk korban di rumah sakit. Keluarga korban yang telah mendapat informasi bahwa Pahru adalah pelaku penganiayaan, langsung menggiring tersangka ke Polsek Menteng guna mempertanggungjawab -kan perbuatannya.
Kepada petugas, Pahru mengaku baru mengenal korban saat pendakian. Dia bisa masuk dalam rombongan karena diajak oleh salah satu kerabatnya.
Endang, kakak ipar pelaku, menyatakan pasrah dan tidak menyangka Pahru bisa berbuat sekeji itu. "Kami serahkan semuanya sesuai hukum yang berlaku."
Rencananya tersangka Pahru akan diserahkan ke Polres Kuningan, Jawa Barat, sesuai dengan tempat kejadian perkara. (tim PK)