Sabtu, 9 Mei 2009 | 08:30 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Terungkapnya pabrik ekstasi yang berkedok show room mobil di Jalan Daan Mogot Raya Km 1 kav 45/1, Jakarta Barat, pada 4 Mei lalu, membuat prihatin Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meminta kepada seluruh pengurus rukun tetangga (RT) agar membantu kinerja kepolisian dengan menjadi agen informasi.
“Soal penyalahgunaan narkoba memang sudah sangat mengkhawatirkan. Dan perkembangannya cukup cepat yang dahulu mungkin punya satu dua kurir, kini bisa saja sepuluh kurir. Jadi, meskipun empat kurir ditangkap petugas, yang lainnya masih bisa beraksi. Untuk itu, kita harus membantu memeranginya. Sebab, narkoba adalah musuh kita bersama,” tandas Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta, di Balaikota, Jumat (8/5).
Ia menuturkan, para pengedar narkoba tak pernah berhenti memperluas jaringan. Dalam aksinya, mereka kerap melibatkan warga, apalagi bisnis ini cukup menggiurkan. Salah satunya, peredaran di Kampung Ambon. Bahkan, sebagian warga ada yang mendukung bisnis haram itu karena mendapatkan keuntungan. “Kita sudah melakukan berbagai penertiban, bekerja sama dengan kepolisian di sana. Dan saya belum yakin di sana sudah bersih secara permanen dari narkoba. Karena itu, kita harus tetap mengawasinya,” tambah pria yang akrab disapa Foke ini.
Untuk bisa memutus mata rantai peredaran, Fauzi Bowo meminta kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya pengurus RT, agar terus meningkatkan dan memperluas jaringan informasi di lingkungannya. Jika ditemukan informasi yang akurat, bisa segera diberitahukan kepada pihak kepolisian setempat, apalagi di DKI Jakarta terdapat 267 kelurahan, yang terbagi menjadi 2.713 RW dan 30.145 RT. Ini cukup potensial untuk meningkatkan pengawasan.
Sumber : Berita Jakarta
http://megapolitan.kompas.com/read/x...forman.Narkoba