Dalam diskusi hangat di sekolah film Filmova Skola Zlin di Praha, sejumlah siswa yang datang dari berbagai negara mempertanyakan proses pembuatan film LASKAR PELANGI, kepada sutradaranya Riri Riza. Termasuk juga soal misi yang diemban berikut masalah pendanaannya.
Verica Kordic (27), seorang pelajar dari Kroasia mengakui film LASKAR PELANGI membawa pesan yang kuat dan juga jalan ceritanya sangat mudah dimengerti, apalagi anak-anak yang menjadi bintangnya sangat menghayati peran mereka. "I like the kid," ujar Verika yang tengah belajar film animasi.
Para pelajar di sekolah yang dikenal dengan kota kelahiran pendiri pabrik sepatu Bata, Tomas Bata itu juga bertanya mengenai aktor anak-anak yang ada dalam film tersebut dan kelanjutan akan nasib mereka, dan juga dampak dari film tersebut terhadap kehidupan mereka selanjutnya.
Riri mengatakan bahwa anak-anak pemain film LASKAR PELANGI merupakan bocah yang memang tinggal di pulau yang menjadi setting garapan film tersebut, yakni Baliton. "Mereka bukan artis," ujar Riri dan menambahkan bahwa anak-anak usai pembuatan film mereka kembali ke kehidupan semula.
Memang sejumlah artis ada yang mendapat perlakuan yang lebih, dan bahkan mereka sempat diterima kepala negara yang kemudian memberikan hadiah komputer untuk setiap anak. "Sayang ada di antara anak yang belum terlayani aliran listrik di rumahnya," ujarnya
Sementara itu, Michael Carrington, salah seorang staf pengajar, mengatakan bahwa film LASKAR PELANGI memiliki energi positif yang memperlihatkan budaya Indonesia di dalamnya. "Saya telah menyaksikan film tersebut," ujar Michael yang peranakan Inggris-Ceko itu.
Kota industri Zlin yang hanya berpenduduk 600 ribu orang, memiliki tradisi budaya yang sangat kuat dari tiga wilayah yaitu Valassko (Wallachia), Slovacko and Hana yang dikenal dengan tempat berdirinya Kerajaan Sepatu Bata.
Menurut Michael, saat ini pelajar sekolah film Zlin menggunakan studio yang pernah digunakan pembuat film animasi dari Ceko yang terkenal, Hermina Tyrlova dan Karel Zeman, yang menciptakan film klasik.
Di Kota Zlin akan digelar festival film "49th International Festival for Children and Youth" dari tanggal 31 Mei hingga 7 Juni mendatang, yang diikuti berbagai negara.
"Saya harap Riri bisa ikut dalam festival film ini tahun depan dalam rangka memperingati 50 tahun penyelenggaraan festival," harap Michael Carrington. (kpl/dar)
http://id.news.yahoo.com/kplg/20090522/ten-laskar-pelangi-menjadi-diskusi-hanga-36ee80c.html